Siswa berfoto bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Sumber foto : https://ppid.menlhk.go.id/)
Polemik sampah di Indonesia tak pernah kunjung usai, salah satu akar permasalahannya adalah kurang sadarnya masyarakat dan kurangnya pengetahuan masyarakat terkait pengelolaannya.
Laporan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) hingga April 2024 menunjukkan bahwa sebanyak 11,3 juta ton sampah di Indonesia tidak dapat terkelola dan mencemari lingkungan. Angka ini setara 36,7% dari total produksi sampah nasional yang mencapai 31,9 juta ton
SMP Negeri 179 Jakarta menerapkan dan meningkatkan kesadaran peserta didik dalam kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dengan tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Sebuah usaha untuk menjaga lingkungan, menciptakan keseimbangan antara kebutuhan manusia dan kelestarian alam.
Penerapan gaya hidup berkelanjutan dimulai dengan kebiasaan baik dalam memilah sampah, bijaksana menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan, menerapkan kebiasaan sehat seperti mengonsumsi makanan organik dan melakukan penghijauan. Dengan harapan kualitas hidup peserta didik akan lebih baik jika menerapkan kebiasaan-kebiasaan positif dalam gaya hidup berkelanjutan
Rabu, 30 Oktober 2024, Peserta didik kelas IX SMP Negeri 179 Jakarta melakukan kegiatan belajar di ruang terbuka. Tempat pertama yang dikunjungi adalah Ragunan Zoo dengan harapan Peserta didik dapat merenungi lingkungan alam yang Indah harus diupayakan tetap lestari di tengah panas dan riuhnya Kota Jakarta yang ditunjang dengan pengisian Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis STEAM (sains, Technology, Engineering, Art, Mathematics).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bapak Hanif Faisol Nurofiq berdialog dengan Vera, salah satu peserta didik SMP Negeri 179 Jakarta. (Sumber foto : https://ppid.menlhk.go.id/)
Tempat kedua yang dikunjungi adalah Jakarta Recycle Center (JRC) salah satu upaya Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta untuk mengelola sampah dengan membangun JRC (Jakarta Recycle Center) yang mengadaptasi sistem pengelolaan sampah di kota Osaki, Jepang. Di tempat ini peserta didik merasa menemukan titik terang dari polemik sampah yang tidak ada ujungnya. Peserta didik langsung praktik memilah dan mengelola sampah untuk membuat kompos, biokonversi larva bsf sebagai pengurai sampah organik yang efektif, karena selain bisa dijadikan pangan ternak unggas dan lele, kotoran maggot juga bisa dijadikan masgot (kompos), Peserta didik memilah sampah styrofoam lalu diproses melalui mesin pengeras styrofoam, Peserta didik juga memilah sampah plastik dan botol untuk dipress melalui mesin sebelum diolah menjadi barang berbahan plastik.
Kunjungan kami ke JRC berbarengan dengan Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bapak Hanif Faisol Nurofiq. Asyifa Vera Peserta didik kelas IX berkesempatan untuk berbincang dengan Bapak Hanif Faisol Nurofiq. Vera menjelaskan cara memilah sampah yang baik dengan melepaskan sablon dan tutup botol plastik. Vera juga menjelaskan bahwa di SMPN 179 sudah menerapkan pemilahan sampah sesuai dengan jenisnya. Vera berharap dalam kegiatan ini ia dan teman-temannya bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di Sekolah. Di Akhir perbincangan Vera juga menginformasikan bahwa selebrasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di SMP Negeri 179 akan membuat pameran seni dengan memanfaatkatkan sampah anorganik.
Copyright © 2024 – SMPN 179 Jakarta.
All Rights Reserved. Made with by Tim Web OneJoeLan